Cara Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang

Sistem Operasi seperti Windows, Linux, dan lain-lain yang diinstal dalam Harddisk memiliki kecepatan akses yang biasa saja, ya hampir semua orang beranggapan "ya memang seperti inilah loading sebuah sistem, cepat atau lambat ya memang begini".

Tapi itu dulu.

Saat ini, sejak semakin populernya SSD (Solid State Drive), siapa saja yang pernah mencoba menggunakannya hampir dipastikan 100% ingin meninggalkan Harddisk (HDD) dan move on ke SSD atau istilahnya migrasi.

Untuk yang membeli komputer dan laptop produksi terbaru, maka sudah tidak akan lagi merasakan perbedaan jauh antara penggunaan Harddisk dan SSD, karena hampir semuanya sudah menggunakan SSD sebagai media penyimpanannya. 

Sedangkan untuk yang masih menggunakan PC atau laptop yang sedikit usang, yang masa produksi nya sekitar beberapa tahun ke belakang, maka Migrasi OS dari HDD Ke SSD bisa dilakukan untuk meningkatkan performa PC atau laptop tersebut.

Apa itu Migrasi OS dari HDD Ke SSD?

Migrasi OS dari HDD Ke SSD merupakan sebuah langkah untuk memindahkan keseluruhan sistem (sistem operasi, aplikasi, dan lain-lain) dari Harddisk ke SSD.

Tujuan migrasi sistem operasi dari HDD ke SSD ini adalah untuk meningkatkan kinerja dan performa laptop atau PC. 

SSD memiliki kecepatan akses data yang lebih cepat jika dibandingkan dengan HDD karena SSD tidak memiliki komponen mekanis seperti cakram dan read-write head

Baca Juga : Gampang! Inilah Cara Upgrade SSD Laptop Lenovo Legion 5!.

Hal ini memungkinkan SSD untuk membaca dan menulis data dengan lebih cepat dan akurat, sehingga proses booting, loading aplikasi, dan akses data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

Selain itu, SSD juga memiliki daya tahan yang lebih baik dan keamanan data yang lebih tinggi dibandingkan dengan HDD. 

SSD tidak rentan terhadap kerusakan fisik karena tidak memiliki bagian yang bergerak, sehingga umur pakainya lebih panjang. SSD juga memiliki fitur keamanan seperti enkripsi data yang membuat data lebih terlindungi dari pencurian dan malware.

Kapankah Sebaiknya Migrasi Sistem Operasi dari HDD ke SSD dilakukan?

Tentu ini hanya opsional saja. Jika masih belum ada budget untuk membeli SSD dan penggunaan harddisk dirasa masih wajar, maka tidak perlu melakukan migrasi ke SSD.

Tetapi jika dalam penggunaan PC atau laptop diperlukan performa yang sangat baik, maka migrasi OS dari HDD ke SSD sangat direkomendasikan.

Bagaimana Alur Migrasi OS dari HDD ke SSD? Apakah copy-paste Semua Data di HDD (misal drive C:) Saja Sudah Cukup?

Untuk memindahkan atau migrasi OS dari HDD ke SSD caranya adalah dengan menggunakan teknik cloning dengan bantuan aplikasi pihak ketiga, tidak bisa dengan melakukan copy-paste saja.

Menyalin data sistem operasi ke HDD hanya akan menyalin file sistem dan aplikasi, serta data pengguna seperti file dokumen, foto, video, dan lain-lain. 

Semua pengaturan sistem, konfigurasi aplikasi, dan partisi tidak akan bisa disalin dan di paste di media lain. 

Selain itu, lisensi sebuah program aplikasi biasanya perlu diinstal ulang karena adanya lisensi yang terkait dengan perangkat keras tertentu yang sudah diinstal.

Untuk itu, cara yang tepat untuk memindahkan atau migrasi keseluruhan sistem operasi adalah dengan teknik cloning.

Teknik cloning disk ini akan menyalin seluruh isi disk, termasuk sistem operasi, aplikasi, pengaturan sistem, konfigurasi, lisensi, dan partisi. 

Dengan cloning disk, kita dapat memiliki salinan yang identik dari harddisk sebelumnya, termasuk didalamnya ada sistem operasi, pengaturan, dan konfigurasi. 

Hal ini tentu saja sangat menguntungkan karena kita bisa langsung menggunakan pc atau laptop baru dengan sistem operasi dan aplikasi yang sama seperti perangkat sebelumnya.

Cara Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang

Migrasi OS dari HDD Ke SSD dengan teknik cloning ini sangatlah praktis. Ini dikarenakan kita tidak perlu lagi menginstal ulang di SSD, setelah semua proses selesai SSD bisa langsung digunakan untuk booting sistem.

Baca Juga : Tips Menggunakan dan Merawat SSD Agar Awet.

Untuk melakukan migrasi OS dari HDD ke SSD tanpa instal ulang, dmiftah bagi kedalam 2 tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pengerjaan.

Dalam contoh ini, dmiftah mengambil kasus migrasi OS dari HDD ke SSD pada laptop, dengan menggunakan SSD SATA sebagai media penyimpanan data sistem operasi yang barunya.

Untuk media baru yang menggunakan SSD M.2 NVMe, dmiftah akan bahas di artikel berikutnya.

Ini bisa dilakukan diberbagai atau seri laptop seperti laptop Lenovo, HP, Dell, Asus, dan lain sebagainya.

Tahap Persiapan Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang

Sebelum mulai melakukan Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang, sebaiknya persiapkan hal-hal berikut.

  • Siapkan PC atau Laptop 
  • Pastikan baterai laptop penuh atau sebaiknya lakukan proses migrasi dalam keadaan laptop terhubung ke arus listrik atau di charge
  • Siapkan SSD
    Rekomendasi SSD SATA Terbaik 2023
    Samsung SSD 870 EVO 250GB / 500GB / 1TB / 2TB 2.5" SATA3
    WD GREEN SSD SATA 240GB / 480GB / 1TB 2.5" SATA3
    Sandisk Plus 240GB 480GB 1TB SSD SATA 3
    HP SSD S700 Internal 250GB / 500GB / 1TB 2.5 SATA3
  • Pastikan kapasitas SSD lebih besar dari ukuran partisi sistem yang akan di clone
  • Siapkan Enclosure SSD atau Converter
    Rekomendasi Converter HDD SSD SATA
    SSD Converter Hard Disk To SATA 2.5"/3.5"
  • Jika ingin migrasi di perangkat yang sama, pasangkan SSD ke laptop, baik untuk SSD SATA yang disimpan dalam Cady, maupun SSD M.2 yang langsung dipasang
  • Jika ingin migrasi ke SSD dan digunakan ke laptop lain (spek yang sama), SSD cukup di hubungkan ke laptop yang akan di clone melalui Enclosure atau converter melalui kabel USB.

Langkah-langkah Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang

Ada berbagai macam cara dan aplikasi untuk melakukan migrasi OS dari HDD ke SSD tanpa harus melakukan install ulang.

Berikut beberapa pilihan yang bisa sobat jalankan.

✔ Cara Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang Menggunakan AOMEI Backupper

  • Nyalakan yang akan di clone OS di HDD nya seperti biasa.
  • Siapkan SSD untuk media penyimpanan hasil cloning Sistem Operasi
  • Download dan install AOMEI Backupper.
  • Jalankan AOMEI Backupper.
  • Klik Menu Clone pada bagian sisi kiri. 
  • Pilih System Clone untuk cloning partisi Sistem Operasinya saja. 
  • Berikutnya akan muncul menu Destination Partition
  • Pilih SSD yang akan dijadikan media cloning, dan pastikan kapasitas penyimpanannya masih cukup, lalu klik Next untuk melanjutkan.
  • Akan terlihat partisi-partisi yang akan di cloning.
  • Pada bagian bawah, centang pilihan SSD Alignment untuk mengatur otomatis akselerasi partisi sistem dengan SSD.
  • Klik Start Clone dan tunggu hingga proses cloning selesai.
  • Lama waktu selama proses cloning tergantung dari berbagai faktor seperti ukuran partisi, performa laptop yang sedang digunakan, dan sebagainya.
  • Setelah selesai, maka cloning Sistem Operasi di SSD siap digunakan, tanpa harus ribet menginstall ulang, setting berbagai konfigurasi, dan sebagainya.
  • Jika migrasi ke SSD masih pada laptop yang sama, setelah selesai proses cloning Sistem Operasi maka selanjutnya adalah :
    • Restart Laptop
    • Masuk ke menu BIOS, lalu atur agar First Boot Priority-nya menjadi SSD yang berisi Sistem Operasi cloning.
    • Simpan pengaturan BIOS lalu booting seperti biasa.
    • Selanjutnya partisi sistem pada Harddisk (penyimpanan lama) bisa dihapus dan HDD bisa digunakan untuk menyimpan data saja.
  • Jika migrasi ke SSD untuk laptop lain, maka setelah selesai proses cloning, langkah selanjutnya adalah keluarkan SSD dari laptop lalu pasangkan ke laptop lain.
  • Setting First Boot Priority-nya lalu simpan dan booting Windows seperti biasa.

Baca Juga : Cara Cepat Mengatasi Harddisk Eksternal Tidak Terbaca atau Error.

✔ Cara Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang Menggunakan EaseUS Todo Backup

  • Siapkan SSD untuk media penyimpanan hasil cloning Sistem Operasi
  • Download lalu install EaseUS Todo Backup.
  • Hubungkan SSD baru ke laptop lalu pastikan SSD baru sudah terdeteksi oleh sistem operasi dengan mengeceknya di Device Management.
  • Buka EaseUS Todo Backup, lalu klik Clone di bagian sisi kiri menu. 
  • Pilih System Clone Untuk melakukan cloning Sistem Operasi dan berbagai file system yang terkait didalamnya secara otomatis
  • Berikutnya di bagian sebelah kanannya, klik keterangan NONE SELECTED lalu pilih SSD baru yang dituju untuk membuat cloning Sistem Operasi Windows 
  • Klik Settings lalu centang pilihan Optimize for SSD
  • Klik tombol Proceed untuk memulai proses cloning.
  • Tunggu hingga proses cloning selesai. 
  • Setelah proses selesai, maka cloning Sistem Operasi di SSD yang baru siap digunakan
  • Jika migrasi ke SSD masih di laptop yang sama, maka langkah selanjutnya adalah : 
    • Restart laptop.
    • Masuk ke menu BIOS, lalu atur agar First Boot Priority-nya menjadi SSD yang baru terisi partisi cloning.
    • Simpan pengaturan BIOS lalu restart kembali.
    • Selanjutnya partisi sistem pada Harddisk (penyimpanan lama) bisa dihapus dan HDD bisa digunakan untuk menyimpan data saja.
  • Jika migrasi ke SSD untuk laptop lain, maka setelah selesai proses cloning, langkah selanjutnya adalah keluarkan SSD dari laptop lalu pasangkan ke laptop lain.
  • Setting First Boot Priority-nya lalu simpan dan booting Windows seperti biasa.

✔ Cara Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang Menggunakan Macrium Reflect

  • Siapkan SSD untuk media penyimpanan hasil cloning
  • Download dan instal Macrium Reflect Free lalu jalankan
  • Hubungkan SSD baru ke laptop lalu pastikan SSD baru sudah terdeteksi oleh sistem operasi dengan mengeceknya di Device Management.
  • Pilih opsi Clone this disk pada tampilan utama Macrium Reflect Free, dibawah harddisk utama yang sedang digunakan. 
  • Pilih partisi yang akan di clone. Jika sistem operasi Windows biasanya partisi C:, System Reserved, dan EFI. Partisi lain hanya opsional saja.
  • Pada bagian pojok kiri bawah, klik Advanced Options
  • Pilih Perform an Intelligent Sector Copy.... lalu centang pilihan Verify ile System... dan Enable SSD TRIM... lalu tekan OK 
  • Pilih Select a disk to clone to.. lalu pilih SSD tujuan
  • Jika pada SSD tujuan sudah terdapat partisi, sebaiknya partisi tersebut dihapus dengan cara klik menu Delete Partition
  • Klik Next
  • Jika muncul menu Schedule this clone, klik Next untuk melewati
  • Berikutnya akan terlihat jendela Clone Summary yang berisi rincian partisi yang akan di clone dan disk tujuan
  • Klik Finish untuk mengkonfirmasi dan menlanjutkan proses cloning HDD ke SSD
  • Jika muncul pertanyaan konfirmasi, centang pada pilihan Run this backup now, dan lepas centang untuk opsi lainnya 
  • Klik OK
  • Tunggu hingga proses cloning selesai.
  • Setelah proses selesai, maka cloning Sistem Operasi di SSD yang baru siap digunakan
  • Jika migrasi ke SSD masih di laptop yang sama, maka langkah selanjutnya adalah : 
    • Restart laptop.
    • Masuk ke menu BIOS, lalu atur agar First Boot Priority-nya menjadi SSD yang baru terisi partisi cloning.
    • Simpan pengaturan BIOS lalu restart kembali.
    • Selanjutnya partisi sistem pada Harddisk (penyimpanan lama) bisa dihapus dan HDD bisa digunakan untuk menyimpan data saja.
  • Jika migrasi ke SSD untuk laptop lain, maka setelah selesai proses cloning, langkah selanjutnya adalah keluarkan SSD dari laptop lalu pasangkan ke laptop lain.
  • Setting First Boot Priority-nya lalu simpan dan booting Windows seperti biasa.

Demikian tips tentang Cara Migrasi OS dari HDD Ke SSD Tanpa Instal Ulang. Kunjungi selalu dmiftah.com untuk update info, tips, dan ulasan terbaru lainnya.

Let's share this article with your friends!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Keep scrolling to see content
close