Pejabat Pemerintah Remehkan Data yang Dibocorkan Hacker Bjorka: Masih Kategori Intensitas Rendah

Beberapa hari ini ramai pemberitaan terkait berbagai data-data yang bocor di dunia siber oleh hacker Bjorka.

Hacker Bjorka yang telah beberapa kali meretas data-data penting terkait informasi kependudukan Indonesia tak tanggung-tanggung, hingga jutaan data diklaim mereka miliki dan ditawarkan di internet.

Data yang Dibocorkan Hacker Bjorka: Masih Kategori Intensitas Rendah
Ilustrasi Hacker

Mirisnya, beberapa pejabat pemerintah Indonesia cenderung menganggap remeh dalam hal peretasan data ini.

Ya meskipun memang data pejabat pemerintah sudah (yang juga ikut diretas) telah terekspos sebelumnya, akan tetapi apakah harus ditanggapi dengan remeh seperti itu?

Lalu siapa saja pejabat pemerintah yang berkomentar dengan santai terkait kebocoran data ini?

1. Erick Thohir

Menteri BUMN, Erick Thohir menilai bahwa data yang dibuka Bjorka masih normal, meski dia mengakui bahwa ada kesalahan dalam hal pendidikan terakhir dirinya yang harusnya universitas, bukan SMA.

"Hal itu data-data pribadi yang memang dibuka, tentu saya tidak marah karen itu merupakan data-data yang sekarang normal sebagai pejabat publik," ujarnya.

"Tapi tentu kita harus saling menghargai karena data-data itu ada yang memang tidak layak untuk dipublikasi," imbuhnya. Baca juga Cara Daftar Aplikasi MyPertamina untuk Mendapatkan BBM Subsidi 2022

2. Mahfud MD

Menteri POLHUKAM, Mahfud MD juga mengakui bahwa dirinya tidak ambil pusing terkait data pribadinya yang diretas hacker Bjorka.

Dalam cuitannya di twitter, Mahfud MD mengatakan bahwa "Bnyk yg japri sy bhw data pribadi sy dibocorkan oleh bjorka hacker. Sy tak ambil pusing dan tak ingin tahu. Sebab data pribadi sy bkn rahasia. bs diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku2 saya, di LHKPN KPK. Data pribadi sy terbuka, tak perlu dibocorkan."

"Sebab data pribadi sy bkn rahasia. bs diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku2 saya, di LHKPN KPK. Data pribadi sy terbuka, tak perlu dibocorkan," imbuhnya lagi

3. Gibran Rakabuming Raka

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak khawatir jika data pribadinya diretas dan diungkap ke publik.

"Data pribadiku apa ya berguna? Lha ngopo (Memangnya kenapa)? Kabeh uwong wis ngerti (semua orang juga sudah tahu," katanya saat ditemui jurnalis di depan ruang kerjanya, Senin (12/9).

"Data pribadiku yo wis (sudah) kesebar kabeh (semua) kok. Nomor handphone, rumah pribadi, kabeh wis terekspos (semua sudah terekspos). Opo meneh (apa lagi)? Aku opo ono sing tak tutupi? (memangnya ada yang saya tutupi)," lanjutnya.

4. Hinsa Siburian

Sementara, Hinsa Siburian selaku Kepala Badan Siber dan Sandi Negara menilai bahwa insiden kebocoran data ini masih dalam kategori intensitas rendah.

Dia mengatakan, "Kalau dillihat dari kategori atau klasifikasi serangan yang bersifat pencurian data itu masih intensitas rendah sebenarnya. Karena saya katakan, ada sampai tiga yang bisa melumpuhkan elektronik atau infrastruktur informasi vital kita, ".

Lalu apakah memang seremeh itukah data yang diretas oleh Hacker Bjorka ini?

Berbagai Data Indonesia yang Diretas oleh Hacker Bjorka

Hacker Bjorka bukanlah sekali dua kali meretas berbagai data di Indonesia. Sudah sejak beberapa tahun terakhir banyak sekali data yang mereka jajakan di website breached.to.

Pada April 2020 silam, hacker Bjorka mengklaim telah membobol data pelanggan Tokopedia dan menjualnya di internet. Data salah satu marketplace terpopuler di Indonesia ini  berupa user ID, password hash, email, hingga nomor telepon. Baca juga Cara Menghapus Akun Gmail Termudah

Selanjutnya sebanyak 270,904,989 data pengguna media sosial literatur Wattpad, juga dibobol mereka pada Juni 2020. Data-data tersebeut berisi password, login, nomor kontak, dan nama asli pengguna.

Masih hangat, ada sekitar 26 juta data pelanggan IndiHome yang juga berhasil mereka retas. Pelanggan Indihome pun turut panik, mengingat data-data tersebut berisi nama lengkap, email, gender, Nomor Induk Kependudukan (NIK), IP Address, hingga riwayat situs apa saja yang dikunjunginya. Baca juga Cara Menonton Film dari Flashdisk di STB Indihome

Yang belum lama ini sempat viral, data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga berhasil mereka bobol. Sebanyak 1,3 miliar data registrasi SIM card berisi data NIK, nomor telepon, provider, hingga tanggal registrasi, mereka klaim telah mereka miliki dan ditawarkan di forum online tersebut.

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga tak luput dari serangan hacker Bjorka ini. Mereka mengklaim telah membobol 105 juta data kependudukan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) antara lain berisi NIK, nomor Kartu Keluarga (KK), hingga nama lengkap pemilih.

Tidak sampai disitu, bahkan data surat rahasia untuk Presiden Jokowi pada periode 2019-2021, juga berhasil mereka bobol pada 9 September. Salah satunya data pentingnya adalah surat dalam amplop tertutup dari Badan Intelijen Negara (BIN) untuk presiden.

Selain data-data publik diatas, ada juga data pribadi para pejabat pemerintah Indonesia yang mereka klaim telah mereka miliki. Data-data tersebut ialah data Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johnny G Plate, Ketua PSSI Mochammad Iriawan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD., hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Data-data pribadi para pejabat pemerintah tersebut berupa NIK, alamat rumah, pendidikan, hingga data vaksinasi. 

Jika dilihat dari berbagai macam data yang berhasil dibobol oleh Hacker Bjorka ini, tampaknya sudah jelas bahwa banyak sekali data-data publik yang bisa disalahgunakan. Meskipun begitu, para pejabat pemerintah cenderung santai menanggapi ini karena menganggap data pribadi mereka yang diretas memang sudah seharusnya di publikasi.

Let's share this article with your friends!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Keep scrolling to see content
close